Senin, 04 November 2013

(Diterjemahkan oleh Rahmat Badani, Lc dari kitab Makanah As Sunnah karya Dr. Umar al Husayni)

Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menciptakan makhluk-Nya untuk perkara yang sia-sia, melainkan Ia menciptakan mereka dengan tujuan serta hikmah yang agung yaitu guna menegakkan ibadah kepada-Nya. Allah berfirman :
﴿ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون ﴾
Artinya : Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.(QS. Adz Dzariyat : 56)
Dan Allah ta’ala tidak membiarkan mereka begitu saja, akan tetapi Allah utus para rosul-Nya, Allah berfirman :
﴿ وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت ﴾
Artinya : Dan sungguh Kami telah kirimkan utusan kepada setiap ummat untuk menyeru agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi thogut.(QS. An Nahl : 36)

Dan Allah menjadikan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai penutup seluruh rasul untuk segenap ummat secara menyeluruh tanpa terkecuali, serta dengannya pula Allah sempurnakan agama ini dan segala bentuk kenikmatan yang Allah beri. Dengan kesemua hal tersebut, maka Allah ta’ala memberikan keistimewaan kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang tidak diberikan kepada selainnya dari golongan nabi dan rasul.
Diutusnya rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sejatinya merupakan nikmat yang sangat agung kepada ummat ini. hal ini sebagaimana disebutkan di dalam banyak ayat, di antaranya firman Allah ta’ala :
﴿ لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴾
Artinya : Sungguh Allah telah beri kenikmatan kepada orang-orang yang beriman ketika Ia mengutus seorang rasul(Muhammad) dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-kitab dan al-hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan rasul itu, mereka benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata. (QS. Ali Imran : 164)
Dan kebutuhan setiap manusia akan iman dan paham terhadap perkara agama yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada hakikatnya lebih kompleks dibandingkan kebutuhan mereka terhadap makan dan minum.
Allah ta’ala juga menjelaskan baik itu di dalam Al quran begitu pula dalam hadits tentang kewajiban seorang yang beriman terhadap agama yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk mengetahui, serta menjalankan hak-hak Nabi-Nya. Dan hak-hak tersebut sebenarnya terkandung di dalam konsekwensi syahadat yang kita ikrarkan (وأشهد أن محمدا رسول الله), karena pada hakikatnya makna dari persaksian kita bahwa Muhammad adalah utusan Allah mengandung 4 perkara :
1.  Pembenaran terhadap apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
2.  Ketaatan terhadap apa yang diperintahkannya.
3.  Menjauhi perkara yang dilarangnya.
4.  Serta tidak menyembah Allah kecuali dengan syariat yang dibawanya.
Keempat perkara di atas adalah makna iman kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu pembenaran, ketaatan, serta ittiba’ syariat yang dibawanya.
Adapun makna pembenaran (تصديقه) maka ia mengandung perkara-perkara berikut :
1.  Menetapkan dan membenarkan kenabiannya.
2.  Membenarkan segala perkara yang dibawa olehnya.
3.  Serta membenarkan bahwa segala perkara tersebut datangnya dari Allah dan wajib untuk diikuti.
Sedangkan makna ketaatan dan ittiba’ syariatnya maka bermakna ketundukan dan kepatuhan terhadap perintahnya serta menjauhi larangannya, Allah ta’ala berfirman :
﴿ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ﴾
Artinya : Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.(QS. Al Hasyr : 7)
Maka merupakan sebuah kewajiban terhadap setiap makluk untuk mengikuti syariat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan iltizam di atas sunnahnya dengan sikap ridho dan menerima terhadap segala konsekuensinya. Serta keyakinan bahwa setiap ketaatan yang dilakukan kepadanya maka ia adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan setiap kemaksiatan yang dilakukan kepadanya adalah merupakan kemaksiatan kepada Allah, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah perantara antara Allah dan tsaqalain (jin dan manusia) dalam penyampaian risalah Allah.
Pada silsilah ini kita akan menyebutkan secara terperinci beberapa hak-hak Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, karena dalam menjelaskan hak-hak tersebut kita juga akan ikut menjelaskan keagungan serta kedudukan as-sunnah dalam agama ini. Di antara hak-hak tersebut:
1.  Beriman bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan seluruh risalah dari Allah.
2.  Beriman atas kema’shuman beliau.
3.  Kewajiban rasa cinta kepada beliau.
4.  Kewajiban taat terhadap beliau serta iltizam atas sunnahnya.
5.  Kewajiban pengagungan, pemuliaan, serta penghormatan terhadap beliau.
Hak yang pertama : Beriman bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan seluruh risalah dari Allah.
Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut :
1.  Firman Allah ta’ala :
﴿ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ﴾
Artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai islam sebagai agamamu.(QS. Al Maidah : 3)
Ayat di atas merupakan persaksian Allah ta’ala kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bahwasanya beliau telah menyampaikan seluruh risalah yang dengannya ia diutus oleh Allah, karena sempurnanya sebuah agama tentunya dengan cara menyampaikannya.(1)
2.  Firman Allah ta’ala :
﴿ الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا  ﴾
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.(QS. Al Ahzab:39)
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah ta’ala memuji orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah-Nya kepada makhluk-Nya, dengan penuh amanah dan tanpa rasa takut kepada selain Allah. Dan sungguh Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah penghulu para nabi dan rasul maka beliau adalah orang yang paling berhak untuk mendapatkan pujian tersebut.(2)
3.  Hadits Jabir radiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ. وَأَنْتُمْ تُسْأَلُونَ عَنِّى فَمَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ ». قَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ. فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ « اللَّهُمَّ اشْهَدِ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.
Artinya : Aku tinggalkan kepada kalian sebuah perkara, kalian takkan pernah tersesat selama kalian berpegang teguh padanya yaitu kitabullah(Al quran), dan kalian bertanya kepadaku maka apa yang akan kalian katakan? Para sahabat berkata : kami bersaksi bahwasanya engkau wahai Rasulullah telah menyampaikan, menunaikan dan menasehatkan risalah diin. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan sembari mengangkat jari telunjuknya ke langit dan mengisyaratkannya kepada para sahabat : Ya Allah persaksikanlah! Ya Allah persaksikanlah!(3)
4.  Dari ‘Aisyah radiyallahu anha, beliau berkata :
مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا - صلى الله عليه وسلم - كَتَمَ شَيْئًا مِمَّا أُنْزِلَ عَلَيْهِ ، فَقَدْ كَذَبَ ، وَاللَّهُ يَقُولُ ﴿ يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ ﴾ الآيَةَ (4) أخرجه البخاري
Artinya : Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu dari apa-apa yang Allah wahyukan kepadanya maka orang tersebut telah berdusta. Bukankan Allah beerfirman “wahai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” Ditakhrij oleh Bukhari(5)
Setelah menyimak dalil-dalil yang telah kita sebutkan di atas, maka dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan seluruh risalah yang Allah turunkan kepadanya, dan hal ini merupakan perkara yang wajib diimani oleh setiap mukmin yang bersaksi bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah utusan Allah.





(1) Lihat : Majmu’ Fataawa (5/155-156)
(2)  Lihat : Tafsir ibn Katsir (6/422)
(3) Shohih Muslim, kitabul haj, bab haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam (1218)
(4) Surah al Maaidah ayat 67
(5) Shohih al Bukhari, kitab tafsir bab tafsir firman Allah { يا أيها الرسول بلغ ما أنزل إليك }

0 komentar:

Posting Komentar