Senin, 04 November 2013

(Diterjemahkan oleh Rahmat Badani, Lc dari kitab Makanah As Sunnah karya Dr. Umar al Husayni)

Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menciptakan makhluk-Nya untuk perkara yang sia-sia, melainkan Ia menciptakan mereka dengan tujuan serta hikmah yang agung yaitu guna menegakkan ibadah kepada-Nya. Allah berfirman :
﴿ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون ﴾
Artinya : Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.(QS. Adz Dzariyat : 56)
Dan Allah ta’ala tidak membiarkan mereka begitu saja, akan tetapi Allah utus para rosul-Nya, Allah berfirman :
﴿ وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت ﴾
Artinya : Dan sungguh Kami telah kirimkan utusan kepada setiap ummat untuk menyeru agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi thogut.(QS. An Nahl : 36)

Kamis, 18 April 2013

Karya: DR. AMIN BIN ABDULLAH ASY SYAQAWY
Dikutip dari : “Tiga Hal Yang Mengikuti Jenazah” (www.islamhouse.com)
     Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad shallallohu alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du: Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam kitab shahihnya dari hadits Dari Anas bin Malik radhiyallohu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, 
« يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ ». 
Mayit itu diikuti oleh tiga golongan, akan kembali dua golongan dan satu golongan akan tetap menemaninya, dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”. Hadits ini telah dijelaskan oleh Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hambali di dalam risalah yang sangat berharga, aku merangkum penjelasannya dalam bahasan yang singkat ini: 

oleh : Abu Shofwan Maulana Laeda, Lc
(Mahasiswa S-2 di Universitas Islam Medinah, Jurusan ‘Ulum Al Hadits)

           Allah ‘azza wa jalla telah menjadikan siang sebagai waktu untuk mencari rezeki dan karunia-Nya, dan menciptakan malam sebagai waktu untuk beristirahat menenangkan diri dari rasa letih dan penatnya kesibukan siang.
Allah ‘azza wa jalla berfirman :
وَجَعَلْنَانَوْمَكُمْسُبَاتاً ﴿٩﴾ وَجَعَلْنَااللَّيْلَلِبَاساً ﴿١٠﴾ وَجَعَلْنَاالنَّهَارَمَعَاشاً ﴿١١﴾
"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan." (QS. An-Naba' : 9-11)

             Itulah nikmat waktu, rezeki dan ketenangan yang Allah ‘azza wa jalla curahkan atas hamba-hambaNya. Sebab itu, dalam setiap waktu dan keadaan, Alah ‘azza wa jallamemerintahkan mereka untuk selalu bersyukur dan berdzikir mengingat-Nya baik dalam heningnya suasana malam maupun di sela-sela padatnya kesibukan siang. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

Rabu, 17 April 2013


Oleh : Abu Shofwan Maulana Laeda, Lc
(Mahasiswa S-2 di Universitas Islam Medinah, Jurusan ‘Ulum Al Hadits)

Bismillahirrahmaanirrahim…
Semoga shalawat serta salam tercurahkan atas nabi kita Muhammad, keluarga, dan segenap sahabatnya, amin.

Tulisan ini berasal dari beberapa catatan pribadi tatkala membaca sebuah kitab yang berjudul "Al Jaddul Hatsis Fi Bayani maa laisa bihadits " yang disusun oleh salah seorang ulama hadis abad-12 H yang bernama Syaikh Ahmad bin Abdulkarim al 'Amiri Al Ghazzi rahimahullah yang wafat pada tahun  1143 H. Kitab tersebut mencakup banyak ucapan yang sering dianggap oleh sebagian muslim sebagai sebuah hadis. Ketika membaca kitab ini, saya memilah beberapa catatan ungkapan darinya, dan diantara catatan tersebut adalah sebagaimana yang tertera dibawah ini dengan menyertakan halaman dan nomor hadis yang saya nukilkan dari kitab tersebut. Semoga bermanfaat ,amin.

Rabu, 23 Januari 2013



حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ
أخرجه البخاري في: 11 كتاب الجمعة: 8 باب السواك يوم الجمعة
 142. Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Andaikan aku tidak kuatir memberatkan pada ummatku (atau pada orang orang) pasti aku perintahkan (wajibkan) atas mereka bersiwak (gosok gigi) tiap akan shalat. (Bukhari, Muslim).

حديث أَبِي مُوسى قَالَ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَوَجَدْتُهُ يَسْتَنُّ بِسِوَاكٍ بِيَدِهِ، يَقُولُ: أُعْ أُعْ وَالسِّوَاكُ فِي فِيهِ كَأَنَّهُ يَتَهَوَّعُ أخرجه البخاري في: 4 كتاب الوضوء: 73 باب السواك
 143. Abu Musa radhiyallahu anhu berkata: Saya datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka aku dapatkannya sedang bersiwak dengan kayu arak yang ada di tangannya sampai berkata: Uk, uk, (seakan-akan akan tumpah), sedang kayu siwak masih di tangannya seakan akan tumpah. (Bukhari, Muslim).

حديث الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، أَنَّهُ خَرَجَ لِحَاجَتِهِ فَاتَّبَعَهُ الْمُغِيرَةُ بِإِدَاوَةٍ فِيهَا مَاءٌ، فَصَبَّ عَلَيْهِ حِينَ فَرَغَ مِنْ حَاجَتِهِ، فَتَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ أخرجه البخاري في: 4 كتاب الوضوء: 48 باب المسح على الخفين
157.               Almughirah bin Syu'bah Radhiallahu ‘anhu   berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar untuk berhajat (buang air) maka diikutinya membawakan empat air, dan sesudah selesai dituangkan airnya untuk berwudhu' aan mengusap dua sepatu but (khuf). (Bukhari, Muslim).

حديث الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي سَفَرٍ، فَقَالَ: يَا مُغِيرَةُ خُذِ الإِدَاوَةَ؛ فَأَخَذْتُهَا، فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم حَتَّى تَوَارَى عَنِّي؛ فَقَضَى حَاجَتَهُ وَعَلَيْهِ جُبَّةٌ شَأْمِيَّةٌ، فَذَهَبَ لِيُخْرِجَ يَدَهُ مِنْ كُمِّهَا فَضَاقَتْ، فَأَخْرَجَ يَدَهُ مِنْ أَسْفَلِهَا، فَصَبَبْتُ عَلَيْهِ فَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ، وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ ثُمَّ صَلَّى أخرجه البخاري في: 8 كتاب الصلاة: 7 باب الصلاة في الجبة الشأمية

158.               Almughirah bin Syu'bah Radhiallahu ‘anhu berkata: Ketika aku bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bepergian, lalu 'Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Hai Mughirah bawakan tempat air, maka aku bawa dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi sehingga sembunyi daripadaku untuk buang air, sedang memakai jubbah syamiyah, kemudian ketika akan mengeluarkan lengan tangan tidak dapat karena sempit lengan bajunya, sehingga dikeluarkan dari dalam, maka saya tuangkan air untuknya untuk wudhu' dan mengusap kedua sepatu butnya (khufnya). (Bukhari, Muslim).

حديث جَرِيرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ بَالَ ثُمَّ تَوضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى، فسُئِلَ فَقَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَنَعَ مِثْلَ هذَا أخرجه البخاري في: 8 كتاب الصلاة: 25 باب الصلاة في الخفاف
155.               Jarir bin Abdullah Radhiallahu anhu kencing kemudian ia wudhu' dan mengusap kedua sepatunya, kemudian berdiri shalat, dan ketika ditanya ia berkata: Saya telah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat seperti itu. (Bukhari, Muslim).

حديث حُذَيْفَةَ، قَالَ: رَأَيْتُنِي أَنَا وَالنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَتَمَاشَى، فَأَتَى سُبَاطَةَ قَوْمٍ خَلْفَ حَائِطٍ فَقَامَ كَمَا يَقُومُ أَحَدُكُمْ، فَبَالَ، فَانْتَبَذْتُ مِنْهُ، فَأَشَارَ إِلَيَّ فَجِئْتُهُ، فَقُمْتُ عِنْدَ عَقِبِهِ حَتَّى فَرَغَ أخرجه البخاري في: 4 كتاب الوضوء: 61 باب البول عند صاحبه والتستر بالحائط
156.               Hudzaifah Radhiallahu anhu berkata: Ketika aku berjalan bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke tempat sampah di belakang ramah (dinding pagar) lalu berdiri dan kencing, maka aku menjauh daripadanya tetapi dipanggil oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku mendekatinya dan berdiri di belakangnya sehingga selesai. (Bukhari, Muslim).

Ditengah maraknya kejadian alam seperti banjir, angin ribut kita perlu muhasabah diri apakah ini azab ataukah rahmat
oleh : Ustad Muh. Yusran Anshar, lc., MA

Syarah Kitab hadits al lu'lu' wal marjan
hadits : 125-126
Oleh : Muh. Yusran Anshar, Lc., MA. (Alumni Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah)

Syarah Hadits al lu'lu' wal marjan bab 9 Thahara hadits ke 139

Syarah hadits kitab al lu'lu' wal marjan hadits 132 - 133


Materi di bawakan oleh : Ustadz Muh. Yusran Anshar, Lc., MA. (Mudir Ma'had Aly Al Wahdah / STIBA Makassar)