MENYENTUH WANITA NON MAHRAM DALAM TINJAUAN ISLAM
KAJIAN FIQH HADITS
Diterjemahkan dan disusun oleh : Abu Shafa Luqmanul Hakim
Muqaddimah
Segala puji hanya untuk Allah semata, Rabb sekalian alam, pemilik segala kemuliaan dan keutamaan serta menetapkannya untuk makhluq yang dipilihnya. Shalawat dan Salam untuk sang manusia pilihan, yang diutus dengan agama dan mukjizat abadi, yaitu Nabi Muhammad –shallallahu 'alaihi wasallam-, semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa tercurah untuk beliau, para keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umatnya yang gigih meniti jalannya sampai hari kiamat datang menjelang.
Ikhwah yang dirahmati Allah, sesungguhnya orang yang mengkaji alqur'an dan sunnah akan memahami dengan gamblang tentang perhatian agama islam yang besar terhadap hak-hak wanita, mensyariatkan hukum-hukum untuk menjaga kemuliaannya, menurunkan penjelasan dari alqur'an maupun sunnah untuk melanggengkan kesucian mereka, bak sang ratu cantik nan jelita yang terjaga dari kotoran, ibarat permata yang tidak sembarang tangan bisa menikmati dan menyentuhnya, padahal pada jaman jahiliyah wanita hanyalah barang yang diwariskan turun temurun, mereka ibarat sampah yang tidak dikehendaki kehadirannya, bahkan wanita merupakan simbol aib yang harus dienyahkan dari muka muka ini, maka tidak mengherankan apabila lisan takjub Umar bin Khatthab –radiyallahu 'anhu- mengatakan:
وَاللَّهِ إِنْ كُنَّا فِى الْجَاهِلِيَّةِ مَا نَعُدُّ لِلنِّسَاءِ أَمْرًا ، حَتَّى أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِنَّ مَا أَنْزَلَ وَقَسَمَ لَهُنَّ مَا قَسَمَ
Artinya:
Demi Allah, sesungguhnya kami di jaman jahiliyah tidak menganggap wanita sesuatu yang patut untuk dimuliakan, sampaikan Allah menurunkan –tentang hak mereka- penjelasan, dan membagi –warisan- untuk mereka.
Namun, di era modern ini, keindahan hukum Islam terkait dengan hak-hak wanita mulai terkoyak, kemuliaan yang ditawarkan Islam kepada mereka mulai ternoda, bahkan persepsi jahiliyah tentang wanita berkibar kembali, ironisnya pengibarnya adalah kader-kader kaum muslimin sendiri. Mungkin penyebabnya adalah kebodohan yang menyelimuti umat ini, sehingga mengaburkan penjelasan Ilahi terkait masalah ini, atau termakan syubhat-syubhat murahan yang ditebarkan para musuh islam, demi menghancurkan agama yang mulia ini.
Salah satu masalah yang mulai samar di tengah kaum muslimin terkait interaksi dengan wanita non mahram [asing] adalah tentang menyentuh atau berjabat tangan dengan wanita. Hal ini termasuk salah satu as-sunnah al-mahjurah [sunnah yang ditinggalkan] di tengah kaum muslimin, sungguh sangat marak di tengah kaum muslimin fenomena berjabat tangan dengan wanita non mahram, menganggap hal ini adalah lumrah, bahkan kening mereka akan mengerut penuh keheranan bila menjumpai segelintir kaum muslimin yang enggan menyambut uluran tangan wanita non mahram mereka, Allah Musta'an wa ilaihit tuklan.
Berangkat dari fenomena di atas, maka kami berhasrat untuk menjelaskan tentang masalah ini dengan metode kajian hadits dan fiqh terkait dengan masalah ini, demi menghidupkan kembali sunnah Nabi yang mulai redup ditinggalkan para pengikutnya. Adapun manhaj kami dalam artikel ini, maka kami akan berupaya untuk mentakhrij hadits-hadits yang kami nukil dalam makalah ini, jika hadits tersebut diriwayatkan oleh al-imam al-Bukhari dan Muslim atau salah satu dari mereka berdua, maka kami tidak akan berpanjang lebar dalam mentakhrijnya, namun apabila hadits tersebut diriwayatkan oleh selain mereka berdua, maka kami akan mencoba untuk mentakhrijnya dan menyertakan komentar [hukum] para ulama terhadap hadits-hadits tersebut. Dan karena makalah ini juga memuat kajian fiqh, maka kami juga akan menukil perkataan dan pendapat para ulama kita terkait makna dari hadits-hadits yang kami nukil, wallahu muwaffiq.
Ikhwah yang dirahmati Allah, demi memudahkan penyusunan dari makalah ini, maka kami akan membagi makalah ini dalam dua point, Pertama: Hukum Menyentuh Dan Berjabat Tangan Dengan Wanita Asing, Kedua: Menjawab Syubhat.
Point-point inilah yang akan kami bahas dalam makalah yang ringkas ini, demi menghidupkan kembali sunah Rasulullah yang telah mulai asing di tengah umat islam, semoga Allah senantiaasa mencurahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita.